Minggu, 20 Maret 2016

DI UJUNG KESUKSESAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Perjalanan hidup tidaklah panjang, akan tetapi terlihat panjang karena anda melakukan tanpa rasa sayang pada apa yang anda kerjakan...


Setelah lengkap dalam hidupku, mulai dari istri yang baik, anak yang lucu, dan usaha yang mapan. Terlintas dalam pikiranku, inilah yang dinamakan hidup. Sungguh indah jika di angan-angan.

Tetapi hatiku kenapa merasa tak bisa menerima seakan memberontak. Terlintas dalam benakku " Ini bukanlah sebuah arti dari tujuan hidupku.

Hatiku belum puas, seakan semua ini tidak cukup. Bukan karena murka ku yang terlena keindahan dunia. Melainkan ini sebuah tugas Tuhan kepadaku sebagai khalifah di dunia.

Bagaimana Tuhan, agar aku bisa menjadi adil & bijaksana.
Tiap hari aku berfikir,
Bagaimana cara menjaga keluargaku, karena itu titipan dari-Mu.
Bagaimana aku menjaga pekerjaanku karena itu titipan dari-Mu.
Bagaimana aku menjaga harta dan tahta ku karena itu juga titipan dari-Mu.

Sungguh aku sangat tajut kelalaian akan amanah-Mu. Aku berusaha menjaga keluargaku, tapi aku belum tau apakah sudah adil & bijak terhadap karunia-Mu.

Aku berusaha menjaga hartaku, tapi aku belum tau apa sudah adil & bijak dalam membagi setengah dari rizki-Mu.

Aku berusaha menjaga tahtaku, tapi juga belum tau apa sudah adil & bijak pada bawahan yang Engkau sandarkan pada bahuku.

Betapa kecil dan terbatasnya kemampuanku. Terasa belum sama sekali aku membalas syukur atas semua rahmat-Mu.

Aku mengerti harus apa, tapi sungguh dosa sering melalaikannya.
Memang benar kata pepatah "kalau semakin banyak ilmu pengetahuan maka semakin sulit untuk mengamalkan. Sejengkal kaki pun sudah memiliki makna. Satu hembusan nafas bermakna pula"

Hanya mampu aku istighfar dalam setiap desiran nafas, untuk memohon ampun atas segala dosa. Dan selalu bersyukur atas segala berkah.

Akan tetapi bersyukur tidaklah semudah melafadzkan Alhamdulillah. Dalam menuju syukur banyak syarat yang harus dikerjakan. Semisal diawali dengan usaha yang maksimal, sabar, tawakkal, tawaddu' dan bersedekah.

Sedangkan aku untuk awal saja sudah sering mengelu akan usaha dan keringatku. Bagaimana caraku untuk bersyukur kepada-Mu.

Apalagi untuk bisa sabar, kalau nafsu amarah saja sering memuncak tak terkendalikan. Untuk tawakkal dan tawaddu'  sudah jelas tambah susah belajarnya.

Dan sedekah disini sangatlah relatif, Besar kecil nilai bukan aku yang menilai, bukan juga dari besar kecil nilai rupiah. Aku hanya bisa berharap semoga sudah adil & bijaksana. Meski jelas yang aku dapat hanya pahala sebutiran debu dari Tuhan. Karena meraih pahala berlimpah tidak semuda memasukkan uang Rp.5000,- kedalam kotak amal.

Dari mana aku bisa memaknai arti alhamdulillah. Aku lanjutkan berpikir dan belajar terus untuk bisa meraih jannah...

Tulisan dari hamba yang berlumuran dosa
"Muhammad Alfaruq"

Rabu, 11 Maret 2015

APA ITU DEWASA DIHADAPAN TUHAN

Kalau menurut saya dewasa adalah suatu sikap atau sifat yang memahami ilmu rasa akan gerak gerik alam semesta dan seisinya.

Dalam proses menjadi dewasa yang sesunggunya sangat-lah berat. Kita akan dihadapkan degan berbagai ujian dari Tuhan. Dengan itu kita sangat membutuhkan banyak ilmu, untuk menggapai Dewasa di hadapan Tuhan.

Ilmu yang paling sulit kita pelajari adalah memahami ilmu Rahmatan Lil Alamin (rahmat untuk seluruh Alam).
Mengapa yang sulit Rahmatan lil alamin? "karna itulah jalan kita bisa merasakan kesempurnaan Tuhan yang diberikan pada seluruh alam". Memahami ilmu rahmatan lil alamin tidak cukup hanya dengan melihat dan mendengar saja. Akan tetapi kita harus bisa menjadi rahmat untuk seluruh alam terlebih dahulu. Dan Menempuh itu kita harus belajar "Mata Hati" dimana dengan mata hati kita akan terwujud ilmu yang takkan bisa dituliskan, hanya pribadi yang menjalankan-lah yang merasakan. Sebagai gambaran global kita akan mendapatkan ilmu "Rasa".

Dikala perjalanan ilmu rasa, kita dihadapkan dengan pengetahuan alam. Semakin mendalam bisa merasakan, maka semakin sering timbul kekeliruan. Disinilah akan muncul rasa kita untuk berusaha menjadi rahmat untuk seluruh alam (berusaha mencari kebaikan bersama utuk manusia dan makhluk lain di seluruh alam).

Jangan takut akan hinaan, cacian, fitnah kepada kita, karena hanya pribadi kita yang bisa merasakan kebenaran. Mengapa kebenaran disaat itu tidak dapat ditampakkan. Hinggah lidah piluh untuk mengatakan kebenaran. Jangan sedih kawan, karna itu sudah menjadi kehendak dan jalan dari tuhan. Yang paling penting kita sudah berusaha menjalankan kebenaran. Untuk mayor dan minor (tinggi dan rendah) ucapan kita itulah yang harus dikendalikan. Tak mungkin kita selalu sempurna dalam mengungkapkan, karena ungkapan sesungguhnya pemberian Tuhan. Maka kita harus selalu mendo'akan mereka semoga mendapat hidayah Tuhan.


Tetaplah berjalan selayaknya air yang mengalir dilautan yang tak terputus, tetap sejuk bagai angin, tetap kokohkan iman bagai tanah tandus, tetap semangat bagai kobaran api, selalu berjalan lurus dalam ridho Tuhan bagai cahaya matahari yang terang. Itu semua sudah disiapkan Tuhan dalam sifat-sifat kita karena pada hakikatnya itulah bahan baku kita sebagai manusia. Pergunakanlah itu semua untuk segala sesuatu yang berada dalam ridho-Nya.

Ingat dunia ingat sesama, kebenaran pasti baik untuk sesama. Kesalahan bukanlah sebuah alasan mutlak salah, itu hanya pengartian yang berbeda, kadang ada juga yang belum mempelajari ilmunya, kadang perasaan yang menilai dengan salah.

Maka dari itu saya Muhammad AL-Faruq mengingatkan agar selalu merasakan bahwa kebenaran dan kesalahan didunia tidak ada. Semua benar karena semua benar-benar kehendak Tuhan. Yang benar mendapat tugas mendo'akan dan mengingatkan, yang salah dapat tugas membuka mata hati melihat hidayah. Jika yang benar tidak mendo'akan maka dia yang salah. Hidup itu seimbang karna Tuhan maha adil, semua layak ditempatkan bersama orang-orang shaleh. Sebesar apapun dosa dalam sekejap Tuhan menanggalkannya. Jadi dosalah kita yang tidak mendo'akan dan mengingatkan sesama.

Jangan merasa benar dan merasa salah, karena yang sudah bisa merasakan akan diam dalam ridho-Nya. Sesorang itulah yang bisa dikatakan Dewasa yang sesungguhnya....

jika ada salah itu kesalahan hamba sebagai manusia, dan kebanaran itu hanya milik Tuhan...

Wassalam ukhuwah islamiyah...

Jumat, 24 Januari 2014

Kepribadian Nabi Muhammad SAW


Bismillahir Rahmanir Rahiim
Allahumma sholi ala Syyaidina Muhammadinni fatihi lima ughliko wal’khotimi lima sabaqo wanasiril haqo bilhaqqi wal’hadi ila shirotikal mustaqiim wa’sholallahu alaiihi wa’ala alihi washobihi haqqo qodrihi wamiqdarihil aziim.


Kepribadian Nabi Muhammad SAW yang patut diteladani :


“Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam.”  (Quran s. al- Anbiya : 107)

Pribadi Nabi Muhammad s.a.w. sungguh menarik hati seluruh manusia yang mengakui kebenaran, keperibadian Rasulallah jelas diterangkan dalam al-Quran antaranya Allah berfirman :

“Maka disebabkan rahmat dari Allah (kepadamu Muhammad s.a.w) , engkau telah bersikap lemah lembut kepada mereka. Kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari kamu. Oleh itu ma’afkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadap engkau, dan mohonlah keampunan bagi mereka. (al-Quran s. Ali Imran: 159)

Riwayat Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra.
Pamanku Rasulullah SAW kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela karenanya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat, maka diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang terutama yang untuk di didiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa/pemimpin, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat"

Ketika Nabi SAW Diluar Rumah
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya kepada ayahku tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya?
Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.
Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.


Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis/perkumpulan Nabi SAW dan bagaimana caranya ?
Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang perilaku Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya?
Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi SAW
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.
*
*
Diriwayatkan dari Rasulullah saw., bahwa beliau pernah bersabda
“Sesungguhnya Allah telah membina mental (akhlak)ku, kemudiain Dia membinanya dengan sangat baik.” (H.r. al-Askari dari Ali r.a.).
Beliau juga bersabda : ”Saya adalah orang yang paling tahu di antara kalian tentang Allah dan yang paling takut kepada-Nya.” (H.r. Bukhari-Muslim)

Diriwayatkan pula, bahwa beliau bersabda:”Aku ditawari dunia, namun aku menolaknya.” (H.r. Ibnu Abi ad-Dunya, Ahmad dan ath-Thabrani dari Abu Buwaibiyah).
Beliau juga bersabda: “Andaikan aku memiliki emas sebesar Gunung Uhud niscaya akan aku infakkan demi agama Allah, kecuali sedikit yang aku sisakan untuk menutupi hutang.” (H.r. Bukhari-Muslim dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan, bahwa Barirah pernah menyuguhkan makanan di depan Rasulullah saw., kemudian beliau makan sebagiannya. Kemudian pada malam kedua Barirah datang dengan membawa sisa makanan yang pernah disuguhkan kemarin. Rasulullah kemudian bertanya dan menandaskan, “Apakah engkau tidak takut, jika makanan ini nanti mengepulkan asap dihari Kiamat? Jangan sekali-kali engkau menyimpan makanan untuk esok hari, karena Allah Azza wa jalla akan memberikan makanan setiap hari’.” (H.r. al-Bazzar).

Juga diriwayatkan, Bahwa Rasulullah saw. tidak pernah mencacat suatu makanan sama sekali, jika berselera maka beliau makan, Jika tidak maka beliau tinggalkan. Dan setiap kali ditawari dua pilihan tentu beliau memilih yang paling sederhana (ringan). (H.r. Malik, Bukhari-Muslim dan Abu Dawud).

Diriwayatkan bahwa Rasulullah tidak suka dengan cara hidup kaya dan sama sekali tidak takut miskin. Dalam hidup yang ditempuh bersama keluarganya, pernah selama satu dan dua bulan tidak mengepulkan asap dapurnya karena tidak ada bahan untuk memasak roti. Makanan utamanya hanyalah dua: kurma dan air. (H.r. Bukhari-Muslim dari Aisyah dan Abu Ya’la dari Abu Hurairah).

Diriwayatkan pula, bahwa istri-istrinya disuruh memilih antara dunia dengan Allah dan Rasul-Nya. Mereka kemudian memilih Allah dan Rasul-Nya. Dalam peristiwa ini turun dua ayat dalam surat al-Ahzab:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, ‘Jika kalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya aku berikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antara kalian pahala yang besar’.”(Q.s. al Ahzab: 28 9).

Wasallam 

Jumat, 22 Februari 2013

Keindahan Insani

Ilahi,
dengan sifat-sifat-Mu yang lembut dengan halusnya welas asih
Engkau pun tahu aku lemah tiadalah Engkau menolak dengan sifat lembut dan welas-Mu dari kelemahan diriku
Ilahi
bagaimana aku menjadi wakil-Mu untuk mengurus diriku
padahal Engkau penjamin bagiku
betapa aku akan terhina
padahal Engkau Sang Penolong
bagaimana mungkin aku kecewa
padahal Engkau Maha Pengasih
Ilahi,
betapa diriku mendapat elus kehalusan-Mu yang Maha Agung
padahal aku bodoh dalam kejahilanku
besar nian rahmat-Mu karena begitu buruk perilaku diriku
Ilahi,
begitu Engkau dekat dariku
begitu jauhnya aku dari-Mu.
Ilahi,
dosa telah menutup pandanganku
kemurahan-Mu membisikkan padaku
ketika putus asa menggerogoti jiwaku
aku menemukan rahmat-Mu
karena aku insan rendahan
karunia-Mu juga yang membukakan harapan
Ilahi,
aku pontang panting di alam ini karena begitu jauh jalan hidup ini
dekatkan aku pada jarak Mu oleh amal yang segera aku datang di hadapan-Mu
Ilahi,
tiada kehinaan yang tidak nampak oleh-Mu
perihalku yang tiada tersembunyi bagi-Mu
aku berharap dari pancaran Nur-Mu agar aku tiba di depan-Mu
dan aku peroleh hidayah-Mu kokohkan jiwaku
agar sungguh pengabdianku pada-Mu
Ilahi,
mestikah aku kecewa,
padahal Engkau harapanku
betapa aku bisa terhina
padahal kepadamu saja aku berserah.
Wahai Zat yang bernaung di
dalam tembok kemuliaan
sehingga tiada tercapai pandangan penglihatan
Wahai Zat yang menjelmakan keindahan penuh kesempurnaan
terbuktilah itu dalam hati dan perasaan
Engkau tampak jelas walau dalam persembunyian
Engkau Maha gaib tetapi memberi pengawasan
Engkau Taufiqur Rahman tempat kami mengajukan pertolongan..

Kamis, 22 November 2012

Nasehat Singa Putih

Jangan merusak apa yang kau miliki sekarang dengan mengejar sesuatu yang tidak mungkin kau miliki. Sebab, apa yang ada padamu saat ini bisa jadi merupakan salah satu dari banyak hal yang paling kau impikan.

Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah kepada Tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pen
didikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri....

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian kita dapat.
Kedermawanan adalah memberi lebih dari yang Anda bisa, dan kesombongan adalah mengambil kurang dari yang Anda butuhkan. Dengan banyak memberi, kita menaikkan kualitas diri kita, makin tinggi kualitas diri, makin layak kita untuk menerima yang lebih banyak lagi.

Kunjungi web site : www.singa-putih.blogspot.com

Sabtu, 10 November 2012

Keindahan Sujud Malam

By : Nayla Al-Faruq
Saat-saat yg paling indah adalah hari dimana aku bersama Sang Kekasih.
Dalam heningnya malam dengan penuh kehangatan rembulan.
Tetesan air mata bukan kesedihan namun kebahagian.
Suara lantun menggemah penuh harapan menghilangkan kesunyian malam.
Sebait doa-doa ku curuhkan demi kasih yg telah dijanjikan.
Tetesan air mata keraguan kekhawatiran telah luluh akan ketulusan & kepastian.
Angan-angan kosong telah sirna akan keimanan.
Aku percaya janji Mu adalah pasti. hanya kesabaran ku yg Engkau uji.
Ikhlas penuh harapan ku selalu sabar dalam penantian.
Dengan keimanan selalu ku jaga perasaan yg Engkau berikan sampai akhir batas ketentuan.
Janganlah Engkau dustakan hati ini untuk hinggap di dua bunga.
Ku bukanlah kumbang yg bisa hinggap di dua bunga secara bersamaan.
Aku juga bukan hama yg merusak tanaman.
Aku ingin menjadi pupuk yg Engkau takdirkan memelihara kesuburan bunga yg Engkau janjikan keharuman di masa mendatang.
Ku hanya seorang Hamba rapuh yg tak mampu berjalan tegap menerpa kehidupan.
Ku ingin pria yg bisa memimpin, menuntun, menyandarkan tubuh ku.
Bila memang pria ini Engkau ciptakan untk ku, untuk tempat bersandar ku, untuk pemimpin menuju surga-Mu.
Pertemukanlah kami dalam JannahMu.
Berilah kemudahan pada ku untuk menggapai bahagia yg hakiki seperti janji Mu kepada semua Kekasih-kekasih Mu.

Carilah Teman Yang Baik


  • Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.
  • Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah.
  • Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya 
  • Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat (Nabi Muhammad SAW) karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa.
  • Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri.
  • Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman.
  • Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

wassalam sahabat ku yg dirahmati Allah. marilah kita sama-sama membenahkan diri. smoga kita slalu dijalan yg diridhoi Nya. aamiin Ya Rabb.